13 September 2010

Ke Arah Mana Sinetronisasi 
Karya Sastra?
Ria memuji kepiawaian vokal Syamsul Bahri. Sitti pun cemburu. Dari dalam mobil, matanya sayu menyaksikan kemesraan mereka. Bagi Sitti, gadis yang selalu keren dengan rambut di-rebounding, cintanya kepada Syamsul sebagai everlasting love.
Di sisi lain, si raja garang Datuk Maringgih mulai melancarkan strategi menghancurkan bisnis ayah Sitti, Sutan Sulaiman, yang tampan dan selalu berpakaian eksekutif.   
Itulah potongan sinetron Sitti Nurbaya pada episode awal yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta nasional, TransTV. Tampak sekali pencitraan tokoh-tokoh yang borjuis dengan latar belakang kontemporer dibandingkan dengan cerita asli roman Sitti Nurbaya karya Marah Rusli yang sarat nilai adat istiadat dan norma budaya.
Warna lain dari sinema elektronika masa kini versi tahun 2005 melalui adaptasi kisah-kisah legenda. Bawang Merah Bawang Putih dikemas macho. Sosok Bawang Putih, yang identik berpakaian kumuh dan kotor, di sinetron tersebut justru dibikin modern, bersih, cerdas, dan cantik. Malin Kundang, cerita yang sering diamanatkan kepada anak-anak agar tidak mendurhakai orang tua, juga telah dipoles. Wajah-wajah cantik, kehidupan glamor, romantisme cinta masih saja  menjadi napas sinetron tersebut. 
Demikian pula di tahun 2010. Kita jumpai sinema yang mengangkat cerita rakyat. Misalnya, Sangkuriang, Tangkubanperahu, Anglingdarma. Adaptasi cerita rakyat tersebut kerap muncul di TPI ataupun Indosiar. TPI mengemasnya dalam acara Sinema Pagi. Pada hari Senin, 13 September 2010, pukul 09.00 WIB, televisi tersebut mengangkat kisah "Roro Jonggrang". Dikisahkan, Darso marah besar karena semua hartanya direbut Gondo. Setelah besar anak Darso yang bernama  Joko berhasil kembali membangun kerajaan bisnis bapaknya. Roro Jongrang, anak Gondo, jatuh cinta kepada Joko. Joko sangat dendam kepada Gondo. Ia berniat habis-habisan menghancurkan Gondo. Joko juga berlatih bela diri. Gondo kesal atas ulah Joko, ia meminta bantuan dukun. Suatu hari, ayah Joko dianiaya oleh kaki tangan Gondo. Joko berhasil menambah kekuatan setelah mengalahkan Setan Bondowoso. Gondo berhasil dibunuh oleh Joko. Ia kaget ternyata Jonggrang adalah anaknya Gondo. Jonggrang kemudian menolak menikah dengan Joko kecuali jika Joko berhasil membuat candi. Mereka tidak berhasil menikah. Joko histeris. Sinema tersebut dibintangi oleh pemain film tampan Rizky Hanggono, Alexandra Gottardo, Imey Liem, dan Agus Melasz uamg diproduksi oleh rumah produksi MD Entertainment. Padahal, kisah asli teks cerita rakyat Roro Jongrang berkebalikan dengan tayangan tersebut. Pada segmen lain di sebuah tayangan Layar Kemilau, TPI mengangkat kisah Sangkuriang.
 Stasion berlogo ikan terbang, Indosiar, pun mengangkat legenda ke dalam layar kaca. Dengan program andalan FTV Drama, ia pernah menayangkan kisah Tragedi Cinta Jaka Tingkir, Ken Arok dan Ken Dedes, Ciung Wanara, dan sebagainya. Alih-alih mengadopsi alur cerita tanpa mengubah penokohan dan karakternya, pengemasan cerita tetap saja mengedepankan unsur yang bersifat menghibur semata.  Bagi kalangan pemirsa awam, sinema eletkronika tersebut terasa menarik untuk dinikmati sebatas sebagai hiburan, tanpa memedulikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Akan tetapi, bagi pemirsa yang kritis, tentu tren sinetron berbau tradisional itu menimbulkan kritik. Tidak mendidik, menjual mimpi, sarat kekerasan, pergaulan bebas merupakan kritikan yang galib untuk semua jenis sinetron.
Klaim kritik bahwa sinetronisasi karya sastra (dengan adaptasi frontal) memunculkan pencitraan buruk terhadap karya aslinya, memupus imajinasi para peserta didik, hingga menimbulkan penafsiran serta apresiasi yang seragam akan sebuah karya sastra dalam pengajaran sastra di sekolah, mengakibatkan salah tafsir bagi generasi muda mendatang tentang kisah yang terkandung dalam karya teks sesungguhnya, dan menjungkirbalikkan tatanan nilai dan norma budaya perlu ditanggapi serius oleh pihak pencipta sinetron (produser maupun penulis naskah) dan perusahaan pemesan sinetron (stasiun televisi), bahkan perusahaan pemasang iklan.
Tren sinetronisasi karya sastra ujung-ujungnya bermuara pada komersialisasi melalui target penjaringan iklan dan pencapaian audience rating dengan memasuki kawasan kebudayaan tradisional. Sebagaimana dinyatakan Muh Labib dalam Potret Sinetron Indonesia: Antara Realitas Virtual dan Realitas Sosial (2002) bahwa tayangan sinetron di layar kaca merupakan sebuah pertarungan antara dua kekuatan sosial yang dominan-modal ekonomi (economy capital) dan modal kebudayaan (cultural capital). Namun, mainstream (arus besar) sinetron saat ini menunjukkan bahwa kedua kekuatan dominan dalam ruang sosial layar kaca itu tidaklah berdampingan di sebuah wilayah otonomi. Kenyataannya, modal ekonomi mendominasi wilayah pemilik modal kebudayaan.
Fenomena sinetronisasi karya sastra sebenarnya telah dipelopori TVRI sejak tahun 1991. Saat itu, Sitti Nurbaya ditayangkan berseri. Masih ingat dalam memori warga Indonesia usia 30 tahun ke atas, betapa sinetron Sengsara Membawa Nikmat karya Tulis Sutan Sati juga mencuri perhatian bagi pemirsa televisi. Sinetron itu mengisahkan perjuangan hidup Maun yang selalu diusili Kacak. Sinetron tersebut diadopsi sesuai isi yang tersurat dalam roman, dengan mempertahankan keaslian konteks dan setting cerita sehingga terkemas apik sebagai visualisasi karya sastra. Khalayak menyambut  baik sebagai upaya memasyarakatkan sastra dan mensastrakan masyarakat. Sedangkan sinetron berbasis subkultur dan masyarakat kelas bawah dengan mengusung tema kemanusiaan, moral, maupun keluarga telah diwakili Keluarga Cemara-nya Arswendo Atmowiloto, yang empunya saat ini sering tampil di televisi, di antaranya TV One, maupun Si Doel Anak Sekolahan (dari novel Si Doel Anak Betawi karya Aman Dt Madjoindo) yang mendapat simpati sebagai sinetron fenomenal dan representasi karya susastra sehingga enak ditonton dan memuat falsafah hidup. Khusus Si Doel Anak Sekolah, sinetron ini sangat fenomenal dan masih banyak penggemar. Terbuki, RCTI, sebagai stasiun yang memiliki hak siar, selalu menayangkan Doel hingga berkali-kali. Hingga berita ini dilansir, Si Doel Anak Sekolah ditayang ulang pada siang hari pukul 14.00-15.00. Tayangan tersebut merupakan jilid pertama dari sekitar 6 jilid. Sinetron karya Karnos Film tersebut sungguh potret sinetron adaptasi atas karya sastra yang patut diberi acung jempol. Betapa tidak, cerita tidak melulu seputar percintaan dan bermewah-mewah belaka. Alur cerita bermula dan muara di sebuah keluarga Betawi yang sederhana namun memiliki pemikiran progresif, anak yang sekolah hingga sarjana meski sampai jual berhektar tanah. Keluarga tersebut hidup dari pendapatan oplet tua. Dikisahkan pula perjuangan Doel yang kuliah sambil kerja. Ada karakter Mandra yang buta huruf. Sebagai pesan moral, sinetron itu juga mengajak masyarakat memerangi kebodohan. Hingga akhirnya, Si Doel, digandeng oleh Lembaga Kursus Primagama sebagai ikon pendidikan dasar sembilan tahun dan lambang anak pintar yang kudu selalu memerhatikan pendidikan.

 
Wacana sinetronisasi karya sastra kiranya dapat menjadi masukan bagi rumah produksi maupun pemilik media untuk membuat formula yang mampu mempertemukan antara kepentingan menjaring keuntungan dan kepentingan memelihara norma sosial-budaya. Ide yang sangat baik menyinetronkan karya sastra, baik itu sastra lama, pertengahan, atau baru dalam segala bentuknya, dengan tetap mempertahankan konteks asli cerita supaya generasi mendatang memiliki pemahaman penuh atas karya sastra tersebut. Di samping kemasan sinetron transkultural sebagai opsi alternatif dari sekian banyak model sinetron kekinian, juga sebagai posisi tawar tayangan sinetron yang lebih edukatif. Tentu kembali kepada pihak stasiun televisi untuk tidak semata mengejar rating semata. Bukankah lebih arif saat mengejar keuntungan dari sinetron juga diikuti misi menyosialisasikan karya sastra Indonesia agar segenap rakyat nusantara  terkatarsis jiwa dan moralnya.

3 komentar:

  1. Dorami, Nobitaro, Kabata, Zuruki, yuk ajak nonton film itu
    "Si Doel Anak Sekolahan"

    BalasHapus
  2. ¬ hal yg tidak pernah terbayangkan kini menjadi kenyataan,dengan keluarga saya untuk AKY SANTORO kami ucapkan banyak terimah kasih karna berkat BANTUAN AKY SANTORO ALHAMDULILLAH keluarga kami bisa lepas dari segala HUTANG HUTANG. karna nomor togel yang di berikan KY SANTORO YAITU-4D. nya BENAR BENAR TERBUKTI TEMBUS 100% DAN SAYA MEMENANGKAN.125 juta.ALLHAMDULILLAH saya bisa menutupi semua tuhang hutang saya.dan MOTOR saya yg dulunya aku gadaikan,kini sudah di tebus kembali.dan kami juga sudah membuka usaha kecil kecilan,kami tidak menduga KY SANTORO TELAH MERUBAH NASIB KAMI DALAM SEKEJAP.dan hanya AKY SANTORO Lah DUKUN TOGEL YANG PALING BERSEJARAH DI KELUARGA KAMI.ini adalah benar benar kisah nyata dari saya.dan saya tidak malu menceritakannya.semua tentang kesusahan yg perna saya jalani.karna di situlah saya mulai berfikir bahwa mungkin masih banyak saudara kami yg membutuhkan bantuan seperti saya.yang ingin seperti saya silahkan hub AKY SANTORO DI NOMOR(_0823_1294_9955_).DI JAMIN 100% TEMBUS.JIKA ANDA PENUH KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN SILAHKAN ANDA BUKTIKAN SENDIRI.DAN SAYA SANGAT YAKIN BAHWA ANGKA GHOIB YANG DI BERIKAN KY SANTORO DAPAT MERUBAH NASIB ANDA SEPERTI SAYA.SEBELUMNYA SAYA MOHON MAAF KALAU ADA PERKATAAN SAYA YANG KURANG SOPAN.TOLONG DI MAAF KAN.TERIMAH KASIH.THANK'Z ROOMX ZHOBATH.!!!

    BalasHapus