13 September 2010

Ketika Ferry Maryadi Bilang Dimari kepada Deswita Maharani



   Anda gemar menyaksikan hiburan lenong di televisi? Bagi pencinta komedi, Anda tentu masih ingat sebuah acara bertajuk "Lenong Nyok" di TransTV. Sajian tiap pukul 08.00 WIB tersebut digawangi oleh Ferry Maryadi, Deswita Maharani, Adul "Mini Indonesia Indah", Andre Taulani, (alm) Big Diky, Irfan Hakim, dan kawan-kawan. 
  
Banyolan bertema ringan kerap mendatangkan gelak tawa, urat saraf kendur, mimik muka menjadi ceria sehingga mendatangkan suasana pagi yang menyegarkan. Awal yang indah untuk memulai aktivitas.
   Penulis tidak akan mengupas perihal Lenong Nyok ataupun acara sejenis yang saat sekarang marak di layar kaca, tokoh-tokohnya, ataupun rumor Ferry Maryadi dan Deswita. Satu diksi yang cukup "menggelitik" adalah penyebutan kata dimari. Baiklah, kita kembangkan kata tersebut ke dalam contoh kalimat berikut:

"Dul, kenapa kamu datang dimari?", tanya Five V.

   Diksi dimari diucapkan oleh hampir semua pemain lenong, yang penulis saksikan di televisi. Adakah kawan yang bisa menambahi informasi perihal kata ini? Apakah lazim diucapkan dalam keseharian masyarakat Betawi?—maklum penulis adalah orang Jawa yang jarang ke Jakarta, he...he...he....
   Menurut hemat penulis, (mungkin) pilihan kata tersebut merupakan pengembangan—kalau boleh dikatakan lanturan—atas kata kemari. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (halaman 661), kemari merupakan sebuah lema, berbentuk kata kerja, yang artinya ke sini. Contoh kalimat: Coba, kamu datang kemari sebentar.
   Boleh jadi, saking kreatif dan " unsur spontanitas" pengguna bahasa daerah, dimari kerap disuarakan hingga akhirnya menimbulkan efek "lucu", "gelitik", "asyik" bagi penutur bahasa lainnya.
   Kalau boleh beranalogi, mungkin saja pendeklarasian kata dimari merupakan wujud protes (gugatan)  pronomina sini. Kata itu bisa fleksibel ber-"kawan" dengan awalan di-, ke- dari- sehingga bisa menjadi di sini, ke sini, dari sini. Akhirnya lahirlah dimarikemari. Alih-alih ada juga dari mari.

Ada pendapat?


   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar