15 September 2010

Tiga Buah Kurma


Aisyah adalah salah satu istri Nabi Muhammad SAW. Dia adalah wanita yang murah hati dan dermawan. Dia tak segan membagikan harta yang dimilikinya kepada orang yang membutuhkan walaupun dia hanya punya sedikit.
Suatu ketika, seorang wanita datang berkunjung kepada Aisyah. Wanita itu membawa dua orang putrinya. Aisyah menerima tamunya dengan senyum ramah dan ucapan selamat datang. Dengan segera, Aisyah dan tamunya terlibat dalam sebuah percakapan.
Tempat tamunya berada sangat sempit sehingga Aisyah berdiri, kepalanya hamper menyentuh langit-langit.
Bila ada tamu berkunjung ke rumahnya, Aisyah senang menjamu tamunya. Dia selalu berusaha menyenangkan hati orang lain. Tak jarang dia bisa menghabiskan waktu bersama tamunya untuk mengobrol. Tentu saja orbolan mereka adalah topic yang membuat hati senang, bukannya berghibah sehingga membuat hati dengki.
Bagaimanapun juga, Aisyah dihadapkan dengan kesulitan yang menyertainya. Dia ingin sekali menyenangkan hati tamunya, tetapi pada waktu yang bersamaan keadaan di Madinah cukup sulit. Untuk mendapatkan keperluan sehari-hari juga sulit. Sering dijumpai orang-orang kelaparan dan di rumah Nabi pun tidak ada asap dapur mengepul dalam beberapa hari terakhir. Hal ini sungguh sangat sulit meski untuk sesuap makanan, dan kurma adalah persediaan yang terbatas.
Aisyah memutuskan bahwa dia harus menemukan sesuatu untuk menjamu tamunya. Dia menelusuri rumah untuk menemukan sesuatu tersebut.
Tidak lama kemudian Aisyah menemukan sesuatu yang ia cari. Dengan cepat dia menyadari bahwa dia tidak bisa menjamu tamunya lebih baik. Akhirnya, Aisyah mendapatkan tiga buah kurma. Aisyah memberikan ketiga kurma itu pada tamu-tamunya.
Wanita yang berkunjung itu memberikan sebuah kurma untuk setiap putrinya. Keduanya tampak sangat lapar karena kekurangan makanan dalam beberapa hari. Mereka memakan kurma itu dengan lahap.
Ibu mereka menyimpan kurma yang satu lagi untuk dirinya, namun dia tidak memakannya. Malah dia menggenggamnya di tanan semantara dia mengobrol dengan Aisyah.
Anak-anak wanita tamu Aisyah ternyata masuh merasa kurang dengan sebutir kurma yang masing-masing telah dilahap. Mereka mulai mengincar kurma terakhir yang disimpan ibu mereka dalam genggaman.
Dari sudut matanya, si ibu melihat gelagat kedua putrinya. Lalu ibu itu tersenyum. Dia tahu dengan pasti kedua putrinya menginginkan kurma dalam genggaman. Padahal dia sendiri juga sangat menginginkan kurma itu.
Dia membagi kurma terakhir menjadi dua bagian dan memberikan masing-masing bagian pada anak-anak perempuannya.
Aisyah sangat tersentuh oleh kebesaran cinta kasih dan pengorbanan diri  yang ditunjukkan oleh si ibu.
Setelah Nabi Muhammad pulang, Aisyah menceritakan kejadian yang dia lihat tadi kepada suaminya.
 “Sungguh, telah disiapkan surge untuk wanita itu karena kasih saying dan kebaikan hati yang dia tunjukkan pada anak-anaknya. Allah akan menunjukkan kemurahan-Nya pada wanita itu karena dia telah menunjukkan kemurahan hati pada anak-anaknya.” Kata Rasulullah SAW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar